Selasa, 06 November 2018

Buat Soal dulu atau Kisi-kisi

Ketika kita ditugaskan oleh Kepala sekolah untuk membuat soal Penilaian Tengah Semester atau Penilaian akhir semester, arsip Bank soal kita tinggal di buka dan jebred langsung diserahkan tanpa disertai dengan kisi-kisinya.  Maksudnya apa ini? Ujug-ujug muncul soal itu. Apa tujuannya membuat soal itu?, kompetensi mana yang akan dipakai, dan indicator pencapaian kompetensi apa yang akan di ukur?

Yuuk kita kembali ke laptop! Mengapa kita harus membuat kisi-kisi penulisan soal ?
Berdasarkan Permendikbud no 23 Tahun 2013 Pasal 13 dinyatakan bahwa
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan

Adapun fungsi dari penyusunan kisi-kisi soal adalah sebagai berikut:
1. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
4. Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi.

Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.

Tahapan penyusunan Kisi-kisi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 20017, indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD). Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
.
Indikator soal
Berhubung dalam penyusunan IPK masih bersifat luas, contoh Siswa dapat Mendeskripsikan Pengertian Ilmu ekonomi dengan benar. Di Indikator soal menjadi siswa dapat menunjukkan pengertian ilmu ekonomi menurut Adam Smith
Sehingga Indikator soal  merupakan rumusan pernyataan sebagai bentuk ukuran spesifik yang menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO). Dalam praktiknya, penggunaan kata kerja operasional untuk setiap indikator harus disesuaikan dengan domain dan jenjang kemampuan yang diukur.

Format kisi-kisi yang lengkap  adalah sebagai berikut :
No
KD
Materi
IPK
Indikator soal
Taxsonomi
(Ranah)
Butir soal
Kunci
Score




























Namun sebagai bentuk efisiensi dalam pencetakan maka butir soal dapat disipkan sebagai lampiran.
Demikian kira-kira sekilas info yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas dibacanya dan semoga kita menjadi  guru yang benar-benar professional


Penulis
Iwan Rudi Setiawan